Mohammad Kholili, Guru Tugas Mengabdi Tanpa Batas



Muhammad Kholili, Dilahirkan di sebuah desa yang terpencil yang berada di Paling Utaranya Kota Pamekasan tepatnya di Kecamatan Batumarmar  yaitu Desa Bujur Barat. Maka berbahagialah Pasutri Bapak Mahdiyah dan Ibu Sholiha (Siha) karena kehadiran sang buah hati belahan jantung.

Selang 7 hari bayi mongel tersebut di beri nama Abdurrohman, namun karena beberapa hal nama itu dirubah dengan nama Muhammad kholilintar Armoyo Minak Jinggo (AMJ). Kholili Kecil memulai pendidikannya dari SD (SDN Bujur Barat 1) namun Cuma sampai kelas 3 kemudian pindah ke MI Miftahul Ulum Cemara Tunggal atas permintaan Gurunya dari kelas 4 hingga lulus (2008). Setelah itu ia melanjutkan Petualangannya ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan Pamekasan untuk menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu umum pada dirinya. Di Pondok Pesantren inilah dia memulai mengasah skill dan potensi  yang ada pada dirinya. Di Mulai Dari Kelas Pendidikan Diniyyah tingkat Wustha s/d Ulya. dan Pendidikan ‘Ammiyah mulai dari SMP Al-Miftah Terpadu (2008-2011)hingga SMA Al-Miftah 1 Panyepen (2011-2014). Setelah lulus dari Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen lanjut mendalami Metode Cara Cepat Kitab Kuning Dengan Metode Amtsilati di Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati Jepara Jawa Tengah. Alhamdulillah saat ini dalam tahap penyelesaian Pendidikan Strata Satu (S-1) Prodi PAI di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Falah Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Provinsi Jambi.

Selama berada di Pondok Pesantren banyak pengalaman Organisasi yang ditekuni baik di pendidikan Diniyyah ataupun ‘Ammiyah. Di Pendidikan Dinyyah pernah menjadi Ketua Musyawarah Kitab Kuning mulai dari kelas 2 Wustha Hingga 2 Ulya, Menjadi Rois Markaz Ta’lim Al-Lughatul ‘Arabiyah (MATLA’ 2010-2013), Menjadi Keamanan PPMU Panyeppen(2011-2012 dan 2012-2013), Pengurus Perpustakaan Al-Badar (2012-2013), Menjadi Redaktur Tim An-Najah dalam menyusun Beografi Para Masyaikh(2012-2013), dan Menjadi Inisiator Pembentukan Komunitas Guru Tugas Angkatan Guru Tugas (ANGGURS) PPMU Panyeppen.

Sementara dari Pendidikan ‘Ammiyah Kemampuan leadersipnya mulai terasah dari menjadi Anggota OSIS SMP Al-Miftah Terpadu (2009-2010), menjadi redaktur majalah Al-Miftah Magazine Merupakan Majalah Independen Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen (2009-2010), menjadi Ketua OSIS SMA Al-Miftah 1 Panyeppen Pamekasan (2012-2013) Dan MenjadiKoordinator Pengembangan Baca kitab kuning Metode Amtsilati Provinsi Jambi 2016 sampai 2018.

Pengalaman Event Kompetisi/Perlombaan
dia mulai mengembangkan Skill dan potensi yang ada pada dirinya. Mulai dari Mengkuti Lomba-lomba dan seminar baik tingkat lokal, regional hinggal Nasional sebagai delegasi dari sekolah yang diduduki dan pesantren yang dia tempati seperti lomba Muhadarah Bahasa Arab Se-Kabupaten Pamekasan, lomba Saint Fisika Se-Kabupaten Pamekasan, Lomba Baca Kitab Kuning Tingkat Kabupaten Pamekasan, Lomba Kreasi Mading 3 Dimensi Se-Madura di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Madura, Debat Bahasa Arab Tingkat Jawa Timur, Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) Tingkat Jawa dan Madura di UNAIR Surabaya, Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) Tingkat Nasional Universitas Muhammadiyyah (UMM) Malang dengan Persentasi Bahasa Arab.

Pengalaman Tempat Tugas Dakwah
Pada Tahun 2013 dia Mendapatkan Amanah dari Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen untuk menjalankan tugas pengabdiannya di masyarakat. Mulai ditugaskan di Pondok Pesantren Al-Ghozali Tanjung Bumi Bangkalan Madura (periode 2013-2014). Kemudian lanjut di tugaskan di luar pula yaitu Pulau Sumatera tepatnya di Pondok Pesantren Al-Inayah Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Provinsi Jambi dari 2014 hingga sekarang jika di hitung sudah 7x Tugas. Sekitar tahun 2017 pernah mewakili Provinsi Jambi untuk menghadiri acara Gerakan Dakwah Aswaja Bela Negara yang di kemas dengan Kegiatan Da’i Aswaja Bela Negara di Cianjur-Jawa Barat.Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke Istana Negara yang ada di Cipanas.

Prestasi yang pernah Di Raih
  1. Juara 2 Lomba Kreasi Mading 3 Dimensi Se-Madura di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan Madura
  2. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) Tingkat Jawa dan Madura di UNAIR Surabaya
  3. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) Tingkat Nasional Universitas Muhammadiyyah (UMM) Malang dengan Persentasi Bahasa Arab.
  4. Juara 1 Musabaqah Qira’atul Kitab (MQK) Fathul Mu’in Tingkat Provinsi di Palembang Provinsi Sumatera Selatan
  5. Finalis Musabaqah Qira’atul Kitab (MQK) Fathul Mu’in Tingkat Nasional Di Gedung Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Senayan Jakarta


Hikmah di balik pengalaman dan prestasi yang di Raih
                            Prinsipnya semua pengalaman, pengetahuan dan prestasi yang kami raih saat ini tidak mungkin tercapai dan kami dapatkan jika tanpa adanya dorongan, bimbingan, do’a restu dan barokah dari para Masyaikh, Guru-guru, Asatidz, orang tua dan seluruh element yang terlibat dalam mendidik dan membimbing kami. Ada satu hal yang ingin kami ceritakan dengan niat Tahadduts Bin-Nikmah semoga menjadi tambahan motivasi dan barokah kepada kita semua. Amien. Sekitar tahun 2010-an saya pernah di perintah oleh guru saya Ust. H. Rois Ismail Madani,SHi untuk mengikuti Musabaqah Qira’atul Kutub (MQK)  Tingkat Kabupaten Pamekasan dengan Kitab yang di Lombakan adalah Kitab Fathul Mu’in. Sementara saya pada waktu itu belum pernah. Lantas saya bertanya kepada beliau “ Pak Kenapa saya yang di tunjuk lomba kitab ini pak...? padahal yang mumpuni sangat banyak pak...” Akhirnya beliau menjawab “ikuti saja, Insyaalloh kamu bisa.” Tanpa berfikir panjang titah itupun saya. Dengan harapan restu, do’a dan ridho guru saya dapatkan demi bekal masa depan. Alhamdulillah tahun 2018 semua tanda tanya saya dulu baru terjawab dengan saya mengikuti lomba dan mendapatkan juara 1 Musabaqah Qira’atul Kitab (MQK) Fathul Mu’in Tingkat Provinsi di Palembang Sumatera Selatan dan Bahkan Alhamdulillahsampai menjadi Finalis Musabaqah Qira’atul Kitab (MQK) Fathul Mu’in Tingkat Nasional yang di selenggarakan Di Gedung Majlis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Senayan Jakarta. Dari situlah kemudian Alloh memberi hidayah kepada saya memang betul Kalam Hikmah yang sering di sampaikan oleh Masyaikh dan Guru-guru kepada seluruh santri pada saat masih di pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Bahwa “ Pesantren adalah miniatur kehidupan di masyarakat, apa yang kitab tanam di pesantren sekarang maka 10 tahun yang akan datang akan di rasakan”. Dari itu baru saya faham. Semoga kita semua menjadi pribadi yang taat kepada Alloh, Rasululloh, Guru dan Orang Tua kita semua. Amien.

Post a Comment

0 Comments